MAKALAH
STANDAR ISI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Oleh
:
·
Yusup Nur Ali Basa : 1211202294
·
Ahmad Riyadi : 1211202290
·
Yaya Mulyana : 1211202276
·
Eka Komalasari : 1211202288
·
Ita Rosita : 1211202291
JURUSAN PAI-S
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Perencanaan Pengajaran tentang “Kajian
Standar Isi Bidang Studi” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan yang sekiranya sudah membuat makalah ini menjadi seperti yang
diharapkan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekeliruan. Untuk
itu segala kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan guna
penyempurnaan tugas-tugas makalah yang akan datang. Akhirnya kami mengucapkan
selamat membaca, semoga dapat menjadi referensi yang berguna untuk semuanya.
Bandung, September
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....…………………………………………………........................
|
1
|
DAFTAR ISI……………...…………………………………………...............................
|
2
|
BAB I :
PENDAHULUAN................................................................................................
|
3
|
1. Latar
belakang........................................................................................................
|
3
|
2. Rumusan masalah...................................................................................................
|
3
|
3. Tujuan.....................................................................................................................
|
3
|
BAB II : PEMBAHASAN...............................…...............................................................
|
4
|
1.
Definisi
Perencanaan Pengajaran...........................................................................
|
4
|
2. Standar Isi Bidang Studi.........................................................................................
|
4
|
3. Bagian dari Standar Isi Bidang Studi......................................................................
|
5
|
BAB III : PENUTUP..........................................................................................................
|
8
|
1.
Kesimpulan.............................................................................................................
|
8
|
2.
Penutup...................................................................................................................
|
8
|
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………............
|
9
|
BAB I
PENDAHULUAN
1)
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara
otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat
berbengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi
baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan
sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peranan utama dan
bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik terhadap siswa maupun
masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum dalam pendidikan harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan IPTEK. Perubahan yang
terjadi pada kurikulum diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik lagi. Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu kurikulum 2006
(KTSP), diharapkan dapat berjalan secara operasional, sehingga dapat memberikan
kompetensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan dirinya, namun
tidak menyimpang dari peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka
tidaklah mudah untuk langsung diaplikasikan di sekolah-sekolah, karena terlebih
dahulu kita harus memahami konsep yang aka kita terapkan mulai dari Kajian
standar isi bidang studi yang akan disampaikan, bahkan sampai dengan proses
penilaiannya yang sudah tersusun sesuai dengan kurikulum yang dianjurkan saat
ini.
2)
RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah yang kami susun ini
adalah :
1) Apa definisi dari Perencanaan Pengajaran itu sendiri?
2) Apa yang di Maksud dengan Standar isi bidang studi?
3) Jelaskan Bagian-bagian dari Standar isi bidang studi?
3. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui definisi dari Perencanaan Pengajaran.
2) Mengetahui maksud dari Standar isi bidang studi.
3) Dapat menjelaskan bagian dari Standar isi bidang studi.
4) Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Perencanaan Pengajaran
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi di Universitas Samawa (UNSA)
Sumbawa Besar.
BAB II
PEMBAHASAN
KAJIAN STANDAR ISI BIDANG STUDI
1.
DEFINISI PERENCANAAN PENGAJARAN
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penetapan prinsip- prinsip
umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi
pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun
diluar kelas.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek
yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan
dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu
dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang
berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi
dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas
(PBK).
Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi
dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur
ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentukan
kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi
standar belum tercapai.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan
pembelajaran tercapai misal :
a. Persiapan sebelum mengajar.
b. Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum.
c. Tingkat intelegensi siswa.
d. Materi pelajaran yang akan disampaikan.
2.
STANDAR ISI BIDANG STUDI
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
memuat:
a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum.
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan, dan
d. Kalender Pendidikan.
3.
BAGIAN DARI STANDAR ISI BIDANG STUDI
Adapun Bagian-bagian dari standar isi bidang studi
yang saat ini diterapkan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah:
1)
Analisis KTSP
Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan
isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyediaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan Departemen Pendidikan
Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sesungguhnya
dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan pada pengembangan
kompetensi siswa.
KTSP untuk jenjang pendidikan dasar dikembangkan oleh sekolah komite
sekolah dengan berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
panduan penyusunan kurikulum yang diterbitkan oleh BSNP. Pengembangan KTSP
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk
mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
KTSP juga dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik serta kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana antara kepentingan nasional dan
daerah harus saling mengisi serta jenis pendidikan dengan tanpa membedakan
suku, agama, dan antar golongan (SARA), adat istiadat, status sosial, ekonomi
dan gender. Sehingga sejalan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a) Kelebihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki kelebihan
masing-masing tergantung pada situasi dan kondisi pada saat kurikulum
diberlakukan. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain :
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan.
2. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin
meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata
pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa.
4. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 persen.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya.
b) Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia disamping memiliki
Kelebihan juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan KTSP antara lain :
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan
dari pelaksanaan KTSP.
3. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran berdampak
pada pendapatan guru.
2)
Analisis Kompetensi
a. Konsep Kompetensi.
Konsep kompetensi sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang baru. Mitrani,
Palziel dan Fitt (Dharma, 2002:18) menjelaskan bahwa gerakan tentang kompetensi
telah dimulai pada tahun 1960 dan awal tahun 1970. Siswanto (2003) mengartikan
kompetensi sebagai kemampuan manusia (yang dapat ditunjukkan dengan karya,
pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap, motif dan/atau bakatnya) ditemukan
secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses dan biasa-biasa saja.
Adapun yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah spesifikasi atau
sesuatu yang dibakukan, memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki
seseorang yang akan melakukan pekerjaan tertentu agar yang bersangkutan
mempunyai kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan hasil baik. Pendapat lain
dikemukakan oleh Muins (2000: 40) bahwa standar kompetensi merupakan ukuran
atas kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan berbagai macam kultur
dan erat kaitannya dengan pro-fesionalisme. Ini berarti, standar kompetensi
merujuk pada suatu keadaan di mana seseorang dapat dipercaya berdasarkan
kemampuannya.
b. Karakteristik Kompetensi.
Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat
kinerja yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata. Penentuan ambang
kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi proses
seleksi, suksesi perencanaan, evaluasi kinerja dan pengembangan sumber daya
manusia. Menurut beberapa ahli, terdapat lima karakteristik kompetensi, yaitu: motives,
traits, self concept, knowledge, dan skills.
Motives, adalah sesuatu di
mana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. Traits,
adalah wa-tak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang
merespon sesuatu dengan cara-cara tertentu. Self concept, adalah sikap
dan nilai-nilai yang dimiliki sese-orang. Knowledge, adalah informasi
yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Skills, adalah kemampuan
untuk me-laksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental.
3). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang
pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur
pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena
rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi
materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal,
kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi).
Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi
guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan
kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru
tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat
dipahami karena, guru terbiasa menerima materi-materi atau bahan ajar dalam
bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung
bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan
pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang
gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku
mengajar guru tidak berubah jauh.
Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:
a. Memuat
aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan
menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
b. Langkah-langkah
pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
c. Langkah-langkah
pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru
lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif
adalah:
a. Kompetensi
apa yang akan dicapai.
b. Indikator-indikator
yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan
pencapaian kompetensi dasar.
c. Tujuan
pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
d. Materi
dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
e. Metode-metode
yang akan digunakan dalam pembelajaran.
f. Langkah-langkah
penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
g. Sumber
dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
h. Penilaian
yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah di atas, maka kami dapat menarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penetapan prinsip- prinsip
umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi
pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun
diluar kelas.
Sedangkan mengenai standar isi baik yang menyangkut bidang studi maupun
standar kelulusan sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya proses
suatu proses pembelajaran yang dilakukan.
Adapun bentuk-bentuk kajian standar isi bidang studi yaitu :
a. Analisis Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)
b. Analisis Standar Kompetensi.
c. Analisis Kompetensi Dasar
d. Analisis Indikator.
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2.
SARAN
Pendidikan di Indonesia masih belum dapat dikatakan setara dengan kondisi
pendidikan di Negara tetangga kita. Hal ini dikarenakan oleh lemahnya system
pendidikan yang diterapkan. Untuk itu selaku insan pendidikan kita harus
berusaha untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai salah
satu pendukung utama dalam dunia pendidikan itu sendiri. Tanpa kualitas SDM
yang memadai, mustahil pendidikan di Indonesia akan menjadi seperti yang kita
bayangkan selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M, 1992. Pengembangan
Kurikulum di Sekolah. Bandung:
Sinar Baru
Hamalik, O, 2001.
Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Kosasi, Dj, 1992. Dasar-Dasar
Metodologi Pengajaran. Bandung: Lab. Pengajaran PSP IKIP Bandung
Moejdiono, 1991/1992. Strategi
Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Terima kasih saudara karena makalah ini sangat berguna sekali..
BalasHapusmks gan makalah ini sangat bermanfaat saya izin kopas
BalasHapus